Inhibisi Gulma Daun Bandotan (Agratum conyzoides L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus.
Abstract
Indonesia dikenal sebagai negara yang tinggi dengan keanekaragaman hayati flora dan fauna. Penggelompokkan tumbuhan dalam flora didasarkan pada keadaan atau sifat khusus, lingkungan, wilayah, iklim, sebagaimana flora gulma, flora tanaman dan flora asli. Gulma yakni organisme pengacau tanaman, dapat menghambat perkembangan, pertumbuhan, dan produktivitas tanaman. Tumbuhan Ageratum conyzoides L. (bandotan) yaitu gulma yang diketahui terkandung senyawa saponin, tanin dan flavonoid, yang punya banyak manfaat termasuk diantaranya antibakteri. Penelitian ini tujuannya dalam melihat inhibisi gulma daun bandotan (Ageratum conyzoides L.) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus yang dijumpai melalui terdapatnya zona hambat. Penelitian ini ber jenis eksperimental laboratorium mempergunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) melaui lima perlakuan yaitu empat konsentrasi infusa daun bandotan dan kontrol aquadest dengan masing-masing 3 kali pengulangan untuk bakteri Staphylococcus aureus. Pengujian dilakukan pada Laboratorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang dilangsungkan di bulan Juni 2023. Hasil pengujian memperlihatkan inhibisi gulma daun bandotan terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100%. Infusa gulma daun bandotan konsentrasi 50% sama dengan konsentrasi 75% dan konsentrasi 100% untuk inhibisi pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.